Tari Pornama Temor ini terinspirasi dari kegiatan dan kebiasaan yang sering dilakukan para gadis remaja saat bulan purnama tiba.
Mereka berkumpul dan bersuka ria menyambut malam bulan purnama.
Kegembiraan mereka diwujudkan dalam bentuk gerakan tari yang lincah, centil dan dinamis, dengan menggunakan property selendang/sampur untuk mempermanis gerakan mereka.
Tari Lahbako adalah sebuah tari tradisi daerah kota Jember.
Tarian ini ditarikan oleh sekelompok penari yang menggambarkan pekerja/kuli tembakau yang sedang bekerja memproses daun tembakau mulai dari memetik, mengukur, menyortir/memilah, mencuci sampai tembakau tersebut siap untuk dipasarkan.
Tari Lahbako ini juga merupakan tari pertama kabupaten Jember yang diakui sebagai tarian daerah Jember.
Pencipta tari Lahbako ini adalah seniman Jogjakarta Bagong Kusudiardja dibantu oleh beberapa seniman Jember dalam proses observasi hingga tarian ini selesai digarap.
Tari Samper Sarong ini adalah sebuah karya tari asal Jember yang diciptakan oleh Akarje, yaitu kelompok kesenian asal Jember.
Tari ini menggambarkan tingkah laku, kebiasaan dan pola hidup masyarakat Jember yang sampai saat ini masih banyak menggunakan samper/sewek dan sarong corak madura untuk pakaian mereka sehari-hari.
Tari Rajungan ini adalah sebuah tari yang menggambarkan seekor kepiting yang walaupun tubuhnya kecil tapi dia bisa bergerak dengan lincah dan kuat.
Dengan tangan yang menyerupai capit menjadikan ciri khas tarian ini.
Tari Rajungan ini ditarikan dengan gerakan yang dinamis oleh guru-guru yang tergabung di KOBERTA IGTKI KAB JEMBER dalam rangka pembuatan video tari Rajungan yang diproduksi oleh IGTKI KAB JEMBER.
Tari Bajul Ijo ini menggambarkan sekelompok anak yang sedang bermain menirukan gerakan buaya dengan diiringi lagu yang lincah bersemangat dan gerakan yang lucu serta enerjik khas gerakan anak-anak.
Di masa sekarang ini dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, semua dimudahkan dengan adanya perangkat teknologi tinggi. Hal ini menyebabkan semua aktivitas kita dikerjakan oleh teknologi tinggi tersebut. Termasuk dunia anak – anak. Anak jaman sekarang sudah disibukkan dengan adanya gadget, laptop, dll. Sehingga mereka menjadi terlena dan tidak mengenal arti bersosialisasi dengan teman – temannya. Dunia anak identik dengan dunia bermain. Amaenan adalah istilah lain dari bermain atau dolanan. Diambil dari bahasa Madura “amaen”. Tari Amaenan ini adalah sebuah tari dolanan yang menggambarkan anak-anak sedang bermain bersuka ria bersama, terkadang membayangkan bermain layang-layang. Tarian ini dibawakan dengan gerakan yang lincah dan bersemangat selayaknya anak-anak yang selalu riang gembira dalam bermain. Iringan musik yang dibawakan juga merupakan iringan musik lincah dengan ditambah lagu dolanan yang sesuai dengan dunia anak. Kami berharap dengan Tari Amaenan ini kita bisa mengingatkan kembali anak – anak kita pentingnya bersosialisasi dengan sesama.
Sanggar Tari Hastarini Jember memiliki banyak anggota mulai dari usia anak-anak sampai dewasa, dari berbagai kalangan tradisi maupun modern.
Materi dasar yang diperkenalkan di sanggar adalah kreasi tradisi. Hal ini ditujukan untuk membangun rasa cinta tanah air kepada para anggota sanggar. Dengan diajari tari-tari kreasi nusantara maka mereka akan belajar mengenal seni budaya daerah nusantara.
Masyarakat hebat yang bisa menjunjung tinggi bangsanya adalah masyarakat yang bisa menghargai seni budaya daerah bangsa. Oleh sebab itu di Sanggar Hastarini selalu diberikan wawasan untuk tidak pernah lupa dan selalu mencintai seni tradisi Indonesia.
Diharapkan Sanggar Tari Hastarini akan semakin berkembang dengan selalu berpedoman pada bendera nusantara. Untuk itu mari kita sebagai warga negara Indonesia yang baik supaya bisa memilah dan memilih mana budaya yang akan bisa membawa kebaikan untuk bangsa kita dan mana budaya yang nantinya justru akan merusak moral dan etika bangsa Indonesia yang adiluhung ini.
Tari Ngremo
Tetap semangat untuk berkesenian dan selalu bangga pada budaya nusantara.
Memperkenalkan seni budaya negri sendiri memang sangatlah penting untuk generasi muda. Tetapi bukan berarti kita tidak boleh mempelajari seni budaya asing. Kita boleh belajar tentang seni budaya manapun asalkan tetap mencintai seni budaya negri sendiri.
Kali ini Sanggar Hastarini mencoba berkreasi dengan menampilkan Line Dance dalam acara Line Dance Perform di Jember Town Square. Acara ini diikuti oleh sekitar 10 grup Line Dance di Jember. Masing-masing grup membawakan 2 sampai 3 lagu dalam setiap performnya.
Dengan tema hip hop, Sanggar Hastarini menampilkan Black or White Line Dance dengan anggota 17 dancers. Sesuai dengan judul lagu yang dibawakan kostumnya pun bernuansa hitam dan putih.
Kami berharap Sanggar Hastarini akan terus berkarya dan berjaya dengan selalu memberikan kreatifitas yang menarik dan bisa menjadi inspirasi untuk sanggar-sanggar lain.
Salam Hastarini….JAYA SELALU SANGGAR HASTARINI JEMBER
Masih dengan semangat berkesenian kami Sanggar Tari Hastarini Jember ingin mencoba untuk bergerak dengan nuansa baru yang berbeda yaitu Line Dance yang sekarang sedang booming dimana-mana.
Dengan tetap menjaga kekompakan kami tak pernah jenuh untuk selalu mencari dan berbagi ilmu. Dengan mencoba belajar line dance ini kami berharap akan semakin mengasah kemampuan kami di bidang seni panggung.
Kami percaya bahwa kami pasti bisa maju dengan selalu menjaga kekompakan dan saling percaya di antara kami. Tidak ada kata tidak mungkin kalau kita mau berusaha.
Semoga kreatifitas dan semangat kami akan bisa menjadi aspirasi dan semangat untuk adik-adik generasi di bawah kami.