Diposkan pada Seni Budaya, Seni Tari

SEMANGAT UNTUK TERUS BERKARYA

Sanggar Tari Hastarini adalah sebuah sanggar tari di Jember yang selalu berkomitmen untuk mengajarkan budaya tradisi nasional Indonesia. Hal ini dimaksudkan supaya semua anggota sanggar tari Hastarini lebih bisa mengenal seni budaya yang ada di Indonesia.

Salah satu tari tradisi nusantara yang diajarkan di sanggar Hastarini adalah Tari Remo Gagrak Anyar yaitu tari tradisi asal Jombang Jawa Timur. Tari Remo ini adalah sebuah tari gagahan yang biasanya ditampilkan untuk pembukaan di acara-acara resmi. Tari ini bisa ditarikan oleh penari pria maupun wanita, hanya saja dandanannya tetap dandan pria (gagah).

Tari Remo ini menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran di medan laga, sehingga gerakan-gerakan di tari Remo ini pun adalah gerakan-gerakan yang gagah dan tegas.

Tari Remo itu sendiri ada bermacam-macam, diantaranya: Remo Madya, Remo Sanggit, Remo Gagrak Anyar, Remo Jombangan dan masih banyak lagi. Itu semua adalah kekayaan tari Jawa Timur.

Dengan memperkenalkan dan mengajarkan tari-tari tradisi ini kami berharap seni budaya Indonesia akan semakin maju dan semakin dikenal baik oleh masyarakat Indonesia sendiri maupun manca negara. Kami juga berharap agar generasi muda Indonesia bisa lebih mencintai budaya nasional daripada budaya manca negara lain.

JAYA SELALU SENI TRADISI DAN BUDAYA INDONESIA

Diposkan pada Seni Budaya, Seni Tari

HARI TARI DUNIA

Di masa pandemi ini semua kegiatan mengalami penurunan aktivitas yang drastis, termasuk kegiatan kesenian. Lebih dari setahun ini seniman tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya. Hal ini menyebabkan mereka tidak bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Terutama seniman yang penghasilannya hanya mengandalkan dari karya.

Demikian juga sama halnya dengan kegiatan di sanggar-sanggar tari di Jember. Mereka pun banyak yang mengeluh tidak bisa berkegiatan lagi karena tidak ada job yang masuk. Dan banyak anggota yang tidak aktif latihan lagi dengan alasan takut dengan pandemi.

Tapi bagi Sanggar Tari Hastarini Jember, pandemi ini tidak menyurutkan semangat untuk terus berlatih dan berkarya. Dengan tidak mengabaikan aturan protokol kesehatan mereka tetap melakukan aktivitas latihan menari di sanggar.

Dan untuk memperingati Hari Tari Dunia yang jatuh pada tanggal 29 April, Sanggar Tari Hastarini membuat sebuah video tari sederhana yang pengambilan gambarnya diambil di Pantai Payangan Ambulu Jember.

Meskipun cuaca sedang sangat terik tapi mereka tetap menari dengan semangat. Panasnya pasir pantai pun tidak mereka hiraukan. Mereka sangat menikmati moment kebersamaan itu.

Senyum di wajah mereka adalah bukti kekompakan dan jiwa yang menyatu di antara mereka. Semangat kebersamaan pun telah menjadi pengikat hati yang akan terus mereka bawa sampai akhir nanti.

Dalam kegiatan ini juga ditampilkan kesenian egrang yang merupakan kesenian tradisional Indonesia. Mereka bermain egrang dengan gembira.

Meskipun hanya dengan bambu sederhana tapi mereka antusias dalam memainkan egrangnya. Permainan yang tidak semua anak bisa memainkannya, mampu mereka bawakan dengan lincah.

Semoga akan semakin banyak generasi muda yang mencintai seni budaya kesenian tradisional negri yang kita cintai ini. Sehingga Indonesia akan bisa menjadi salah satu pusat seni budaya internasional.

Ada pepatah yang mengatakan “Jika kamu berhenti belajar maka kamu akan sekarat”. Dari pepatah itulah maka anak-anak didik di Sanggar Hastarini selalu diajak untuk belajar peka dalam memahami semua peristiwa yang terjadi di sekitar. Dan mampu mengangkat apapun untuk menjadi sebuah karya yang indah.

Diposkan pada Seni Budaya, Seni Peran

MEMAHAMI KEHIDUPAN NYATA MELALUI SENI PERAN

Belajar tentang seni tidak hanya melulu tentang menyanyi, menari ataupun berpuisi. Tetapi juga belajar tentang seni peran atau yang biasa disebut berakting. Pada dasarnya semua orang pasti pernah berakting dalam kehidupan nyata nya. Mungkin pada saat dia terlambat masuk sekolah dan dia harus mengarang alasan pada gurunya mengapa dia terlambat datang ke sekolah. Mungkin juga pada saat dia terlambat datang ke kantor dan dia harus memberikan alasan yang masuk akal kepada atasan tanpa membuat atasan gusar.

Sama halnya dengan belajar tentang seni pada umumnya, belajar seni peranpun juga membutuhkan latihan rasa, mengolah perasaan sesuai dengan karakter yang diperankan.

Kita harus bisa mengolah perasaan sedih, senang, terkejut atau bahkan histeris pada saat kita sedang tidak ingin melakukannya.

Orang-orang yang sudah terbiasa latihan teater akan lebih mudah untuk memainkan peran dalam sebuah film. Akan tetapi tetap ada perbedaan antara teater dan film. Dalam teater kita lebih menonjolkan karakter dengan cara yang lebih bahkan seakan dibuat-buat baik dari sisi logat bicara maupun ekspresi. Sedangkan berperan dalam film kita dituntut untuk lebih natural dan tidak dibuat-buat.

Dengan belajar tentang seni peran kita seakan bisa berkaca pada kehidupan sesungguhnya yang sebenarnya juga sering kita alami. Kita seperti melihat kenyataan-kenyataan yang terjadi di sekitar kita.

Di kota Jember ini sudah banyak seniman-seniman muda yang mulai aktif berperan dalam dunia perfilman baik lokal maupun nasional. Mereka mendalami dunia film baik sebagai sutradara, kameramen, audioman, aktor/aktris, maupun editing nya.

JAYA SELALU PERFILMAN JEMBER

Diposkan pada Seni Budaya, Seni Tari

SEJARAH SANGGAR TARI HASTARINI JEMBER

Sanggar Hastarini Jember adalah sebuah sanggar tari yang didirikan oleh Ibu Soerasikin pada tahun 1980. Di awal pendiriannya sanggar ini bertempat di Jalan Khairil Anwar Sumbersari Jember. Seiring perkembangan jaman alamat itu telah berganti menjadi Jalan Letjen. Suprapto gg IA/26 Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari Jember.

Kini di tahun 2020 Sanggar Tari Hastarini ini sudah berkembang pesat dan sekarang dikelola oleh Sri Laksmitawati Wisnu Wardhani (lebih dikenal dengan panggilan Ninien) yang merupakan putri dari Ibu Soerasikin.

Anggota sanggar pun sudah semakin banyak dari berbagai kalangan dan usia. Dari usia 4 tahun sampai dewasa, kalangan pelajar, umum maupun pekerja.

Materi tari yang diajarkan pun bermacam-macam. mulai dari tari klasik, tradisi, kreasi baru maupun kontemporer dan modern dance. Berbagai kegiatanpun telah diikuti dan diadakan oleh Sanggar Tari Hastarini Jember.

Sanggar Tari Hastarini sudah semakin dikenal di kalangan masyarakat Jember karena keaktifannya dalam berkegiatan seni. Diantaranya mengikuti lomba-lomba dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh lembaga-lembaga formal maupun non formal yang ada di Kabupaten Jember.

Dalam rangka merayakan ulang tahun sanggar yang ke 40 tahun, Sanggar Hastarini menggelar pentas seni yang bertajuk Culture Fiesta 2020 Sanggar Tari Hastarini Jember. Acara digelar di pentas terbuka Jember Town Square jalan Kaliurang Jember. Dalam acara ini semua anggota sanggar dilibatkan untuk tampil memeriahkan acara ini. Termasuk mengundang grup Reog Putra Sakti yang memang sudah sering berkolaborasi dengan Sanggar Tari Hastarini.

Acara Culture Fiesta ini diharapkan nantinya akan berkelanjutan dan dijadikan acara tahunan setiap memperingati ulang tahun Sanggar Hastarini Jember. Jadi diharapkan nanti akan muncul Culture Fiesta 2, Culture Fiesta 3, dst.

Kami berharap Sanggar Hastarini akan semakin jaya semakin maju dan semakin berkembang untuk bisa melestarikan seni budaya Indonesia terutama Jawa Timur dan Jember sebagai kota kelahiran Sanggar Hastarini. Dan semoga nantinya Sanggar Hastarini akan bisa melahirkan seniman seniwati muda berbakat yang akan bisa mengharumkan nama Kabupaten Jember.

Diposkan pada Seni Budaya, Tak Berkategori

Cinta Budaya Bangsa Indonesia

https://ninienariesitta.wordpress.com

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai seni budayanya sendiri

Salah satu upaya untuk memperkenalkan dan mengajak generasi kita agar cinta budaya bangsa adalah dengan mengadakan pelatihan tari tradisi.

Pelatihan tari yang diselenggarakan tgl 27-28 Juli 2019 ini ternyata cukup sukses.

Terbukti masih banyak permintaan untuk diadakan pelatihan gelombang kedua.

Dan untuk mengimbangi keinginan para pecinta seni ini akhirnya diselenggarakan pelatihan tari gelombang kedua tgl 2-3 agustus 2019.

Semoga kesenian daerah akan selalu dicintai dan berkembang di kalangan generasi tua maupun muda hingga anak cucu kita nanti.

Salam Budaya